logo

Dapat Suntikan Rp 2,4 T, Proyek Pabrik Polipropilena 2 Balongan Dikebut

news

25 Nov, 2022

Pengembangan industri petrokimia nasional melalui PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) Group siap menjawab tingginya angka impor bahan petrokimia. Berbagai langkah strategis terus dilakukan, salah satunya lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

Dalam RUPSLB Senin, 21 November 2021, disepakati mengenai penambahan modal sebesar Rp 2,4 triliun melalui pengeluaran saham baru seri B, yang nantinya akan diambil sepenuhnya oleh PT Pertamina (Persero).

Direktur Utama TubanPetro Sukriyanto, menyampaikan, keputusan persetujuan pengeluaran saham baru Seri B, sejalan dengan hasil RUPSLB TubanPetro pada 6 Oktober 2022. RUPSLB juga menyepakati perubahan Anggaran Dasar Perseroan mengenai modal disetor dan ditempatkan.

Dengan Pengeluaran saham baru Seri B yang diambil sepenuhnya oleh Pertamina, kini PT Pertamina (Persero) tercatat sebagai pemilik saham mayoritas TubanPetro dengan persentase 63,27%. Kemudian disusul Kementerian Keuangan sebesar 35,22%, dan PT Pertamina Pedeve Indonesia 1,51%.

''Adapun pelaksanaan Setoran Modal Pertamina kepada TubanPetro tentatif tanggal 30 November 2022,'' kata Sukriyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Selanjutnya, TubanPetro akan melakukan penambahan modal di anak perusahaan yakni Polytama untuk pelaksanaan proyek double capacity PP 2 Balongan. Sukriyanto menjelaskan, izin perluasan usaha, izin lokasi, rekomendasi kesesuaian tata ruang daerah, dan rekomendasi tata guna tanah sudah selesai.

Sedangkan untuk proses perizinan lain seperti lingkungan, rekomendasi andalalin, dan lokasi jetty (dermaga), masih dalam proses. Proyek PP 2 Balongan ini diperkirakan membutuhkan pendanaan hingga US$ 323,3 juta, dengan porsi ekuitas mencapai US$ 160 juta.

Pengembangan Polytama sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo terkait optimalisasi industri petrokimia untuk menekan kebutuhan impor, dan untuk memenuhi kebutuhan permintaan biji plastik dalam negeri. Upaya tersebut merupakan langkah strategis perusahaan untuk semakin berkontribusi bagi negara.

Perluasan kapasitas produksi Polytama hingga dua kali lipat diharapkan dapat mengurangi impor Polypropylene. Kemudian, akan dimaksimalkan pemanfaatan produk Propylene dari kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

''Polytama akan memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan semua produk yang dihasilkan PP 2 Balongan,'' ucap Sukriyanto.

Setelah proses penambahan modal selesai, selanjutnya dilakukan penyusunan Front- End Engineering Design (FEED) yang ditargetkan akan tuntas dalam kurun waktu enam bulan. Setelah FEED tuntas, dilanjutkan tahap konstruksi. Dalam pelaksanaan pengembangan PP 2 Balongan, TubanPetro berkoordinasi dengan Subholding Pertamina, yaitu PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

Polytama sebelumnya sudah menunjuk Basell Poliolefine Italia S.r.l (LyondellBasell) sebagai penyedia lisensi teknologi proses polipropilena, yaitu spheripol untuk proyek Polipropilena Balongan (PP 2 Balongan). Polipropilena Balongan adalah proyek pembangunan Plant polipropilena kedua Polytama dengan kapasitas terpasang sebesar 300.000 MTPA.

Teknologi proses polipropilena Spheripol dari LyondellBasell diakui merupakan salah satu teknologi proses terbaik yang cocok dan sesuai dengan target spesifikasi dan kualitas dari pasar yang ditargetkan oleh Polytama.

Teknologi Spheripol adalah teknologi proses polipropilena terkemuka dengan kapasitas berlisensi lebih dari 30 juta ton. Teknologi Spheripol generasi kelima terbaru mencakup peningkatan proses yang semakin memaksimalkan efisiensi operasional.

Sumber: finance.detik.com/

Editor:Karina